Senin, 17 Juli 2017

CARA PEMBUATAN PETA KAWASAN DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10.3

CARA PEMBUATAN PETA KAWASAN DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10.3

Assalamu'alaikum..
Berikut ini saya akan berbagi pengalaman dan tips sederhana terkait dengan pembuatan PETA Kelurahan yang memiliki akurasi atau minimal terkoordinasi dengan koordinat bumi, pertama-tama yang perlu disiapkan adalah software itu sendiri sehingga mempermudah kita dalam pembuatan PETA, berikut adalah software yang diperlukan :
      a.     Software GIS (ArcMAP 10.3 atau versi Lainnya),
      b.     Google Earth.

Memang dalam penyediaan aplikasi ini tentunya kita harus mempersiapkan hardware komputer kita yang mampu untuk menjalankan aplikasi tersebut baik ArcMAP maupun GoogleMap, selain itu juga dalam penyediaan softwarenya karena software tersebut sangat mahal di pasaran ... tetapi saya tidak akan membahas masalah penyediaan hardware maupun software tersebut karena saya yakin teman2 semuanya sudah paham dan mencari software dengan surfing di internet pasti akan mendapatkan.

Penyiapan data
Setelah kita menyiapkan software yang dibutuhkan, kita harus juga menyediakan data pendukung, data pendukung yang diperlukan adalah :
      a.     Peta Kelurahan (informasi awal),,
      b.     Informasi Letak Fasilitas Umum,
      c.     Informasi guna lahan,
      d.     Informasi penting lainya.
Dalam pembuatan PETA Kelurahan informasi-informasi tersebut dibutuhkan agar kita cermat dan pembuatan PETA kita juga ada dasarnya sehingga kita kedepan tidak lagi selalu mengulang atau menambah informasi di PETA Kelurahan yang sedang kita kerjakan dikala kita tidak paham kondisi faktual di dalam kelurahan tersebut, kenapa saya mengharuskan untuk mendapatkan Peta Citra skala 1:5000 dikarenakan akan mempermudah kita dalam membuat peta dan Peta Citra biasanya sudah ada di Bappeda atau SKPD yang menangani perencanaan di daerah. Selain harganya mahal biasanya Peta Citra itu sudah terkooridnasi dengan muka bumi, sehingga kita tinggal menggambar atribut yang dibutuhkan di dalam ArcGIS.
Tetapi jangan kuatir kawan-kawan karena kita sekarang di era yang sangat terbantukan dalam penyediaan data, semuanya sudah tersedia di dunia maya, apabila kawan-kawan tidak berhasil mendapatkan Peta Citra Satelit kawan-kawan dapat memperolehnya melalui bantuan software Google Map.

Langkah Awal Peta Citra Google MAP

Mencari Peta sebagai referensi kita di Google Map juga sangat mudah, tinggal kita membuka aplikasi Google Map kemu.dian kita search wilayah yang akan kita buat petanya, agar terkoordinasi antara Google Map maupun ArcGis kawan-kawan juga memerlukan bantuan titik-titik koordinat sebagai pembantu kita dalam Georeferencing nantinya, minimal 4 titik di tiap gambar Peta Citra Google, apabila menginginkan detail bisa lebih dari beberapa gambar (Jangan lupa selalu reset Vew – Tilt and Compass Sebelum Save Image).

Peta Google dengan 4 Titik Koordinat Pembantu

4 Titik Koordinat Penentu (format Decimal Degrees)

Langkah Awal Penggunaan ArcGIS 10.3
Setelah kita mendapat informasi Peta Google Map dan Sebelum masuk dalam aplikasi ArchMap kita harus membuat folder khusus dan terkoneksi dengan ArcMap melalui ArcCatalog, kita bisa menentukan informasi apapun yang akan dibutuhkan dalam Peta Kelurahan kita buat nantinya.

Langkah 1 : Membuat Folder (sesuai keinginan)

Di (C:\DESKTOP\) Folder dimana pun dengan misalnya (C:DESKTOP\UTS SIP) kemudian Peta dari Google Map disimpan disana juga berikut data notepad untuk referensi 4 titik koordinat. 
Gambar Pembuatan Folder UTS SIP

Langkah 2 : Koneksi Folder dengan AcrCatalog

Gambar Koneksi Folder dengan ArcCatalog

Langkah 3 : Menambah Informasi Spasial Reference dari ArcCatalog
Setelah folder yang kita buat tadi terkoneksi dengan ArcCatalog langkah selanjutnya adalah membuat Spasial Reference dari informasi shapfile apa saja yang nantinya akan kita buat, misalnya Peta Citra, Jalan, Fasilitas Umum, Pola Ruang dan sebagainya tergantung keinginan kita untuk menampilkan data apa saja yang nanti akan kita buat di PETA GIS. Berikut ini langkah-langkah untuk menambah informasi spasial reference dari ArcCatalog :
     a.  Gambar Citra dari hasil Google Map kita klik kanan dan pilih propertis, selanjutnya pilih General, Spasial Reference edit.



b. Setelah itu muncul XY Coordinat System, Pilih Geographic Coordinat Systems, pilih World, pilih WGS 1984, dan ok

c. Setelah Gambar Peta Citra hasil dari Google Map sudah terkoreksi pada Spasial Reference, kita berikutnya membuat Shapfile untuk informasi yang kita butuhkan lainya, misalnya : Jalan, Fasilitas umum, Pola Ruang, Batas Wilayah Kelurahan, Batas Wilayah RT dan lain sebagainya tergantung kebutuhan dari informasi yang akan kita tampilkan nantinya. Misalnya kita akan membuat informasi jalan, terlebih dahulu di ArcCatalog pada Folder yang terkoneksi tadi, kita klik New kemudian Shapfile .... seperti gambar dibawah ini :
Gambar Membuat Shapfile baru

a.    d. Setelah itu kita membuat informasi Shapefile Jalan berupa Polyline, Landmark berupa Point, dan Guna Lahan berupa Polygon, dan edit kemudian muncul XY Coordinat System, Pilih Geographic Coordinat Systems, pilih World, pilih WGS 1984, dan ok. 

e. Setelah itu kita membuat informasi Shapefile Batas Wilayah baik RT, RW, Kelurahan maupun Pola Ruang di kelurahan tersebut berupa Polygon, dan edit kemudian muncul XY Coordinat System, Pilih Geographic Coordinat Systems, pilih World, pilih WGS 1984, dan ok. Di bawah ini adalah data-data shapfile yang berhasil dibuat, baik berupa point, polyline dan polygon sesuai dengan kebutuhan informasi nantinya akan kita buat di ArcCatalog


Langkah 4 : Membuat Peta Dasar melalui program ArcGIS 10.3

Setelah data informasi berupa Peta dan Shapfile yang kita buat melalui ArcCatalog dan terkoreksi melalui Spasial Reference baru kita bisa masuk kedalam pembuatan Peta melalui ArcMap, berikut dibawah ini adalah langkah-langkah pembuatan Peta Melalui ArcMap :
     a.     Setelah program ArcMap berhasil dibuka tampilan seperti gambar dibawah, kemudian sebelah kanan adalah bagian informasi-informasi yang nantinya berguna, berupa ArcCatalog, Create Feature, Atribute, dan lainya.
      b.     Kemudian pilih di sebelah kanan sendiri (ArcCatalog) dan pilih gambar peta hasil dari Google Map tadi masuk kedalam content ArcMap, seperti gambar dibawah ini.
     c.     Langkah yang berikutnya adalah melakukan Update Georeference sehingga gambar peta yang telah kita masukkan ke dalam ArcMap tersebut sama dengan skala dan koordinat sesungguhnya di muka Bumi. Langkah pertama adalah mengaktifkan tool Georeference di ArcMap, kemudian memulai memberikan informasi 4 titik koordinat yang telah kita buat sebagai sumber data peta dari Google Map, di bawah ini gambar-gambar untuk mempermudah langkah kita dalam melakukan Update Georeference.

     

     Pada Tool Georeference kita memilih Add Control Point ... kemudian zoom Gambar sampai seperti gambar diatas, klik kiri dan kanan kemudian dan masukkan sesuai dengan informasi Longitude dan Latitude yang bersumber dari data Google Map. Kemudian Setelah ke 4 Titik Koordinat semua kita masukkan baru kemudian kita melakukan Update data georeference tersebut, dibawah ini gambar untuk mempermudah visualisasi kegiatanya. 
     
a.     Langkah selanjutnya adalah membuat dan memberikan informasi-informasi pada Peta Dasar yang telah kita buat tadi, baik Batas wilayah, jalan, pola ruang dan lain sebagainya hasil dari data informasi yang telah kita dapatkan sebelumya.
b.     Pertama tetap selalu diawali dari mengimpor data dari ArcCatalog, caranya dari Layer ArcMap lakukan Add Data ArcCatalog berupa shapfile yang telah kita buat, baik jalan, batas wilayah dan sebagainya, di bawah ini gambar langkah untuk memasukkan data-data yang dari ArcCatalog.
c. Setelah data Shapfile masuk semua kedalam layer, langkah berikutnya adalah Define Projections, langkah-langkar tersebut sama ketika kita tadi melakukan Define Projections untuk Peta Dasar yang akan kita pergunakan, ini dimaksudkan agar dalam Proses Editing pada mudah dikenali dan sudah sesuai dengan koordinat yang telah ditentukan tadi


Gambar Langkah Create Feature untuk memulai Gambar gun lahan (Polygon), landmark (point), dan jalan (polyline) pada peta kelurahan

Gambar Proses Editing Polyline untuk jalan, dan seterusnya termasuk guna lahan, dan landmark

Langkah 6 : Proses Layouting dan Export Peta
      a.     Setelah data yang kita butuhkan selesai sesuai dengan keinginan kita, Guna lahan, landmark kelurahan, dan jalan dan data yang penting lainya, proses akhir adalah proses Layouting dan Export Map kedalam format sesuai dengan kebutuhan kita, bisa JPG, PNG, CAD, dan lainya yang kompatible dengan aplikasi ArcMap 10.3.
      










b. Langkah awal masuk ke dalam Layout View, kemudian Insert, didalam inset tersebut kita bisa dengan mudah menampilkan Grid, Skala Peta, kemudian legenda, sampai dengan atribut yang kita kehendaki, agar tampilan semenarik dan sesuai dengan kaidah kartografi kita bisa mencontoh peta yang sudah ada ataupun berkreasi dengan format layouting yang kita ingginkan, di bawah ini adalah proses layouting Peta,


Gambar Proses Layouting Grid Pada Peta

Gambar Proses Layouting Legend pada Peta

Proses Layouting Scale Bar pada Peta

     a.     Langkah selanjutnya setelah Peta yang kita buat sudah sesuai dengan kaidah Kartografi dan sesuai dengan kebutuhan kita, kita bisa melakukan Export Map ke format data yang kita inginkan, langkah pertama masuk ke File kemudian Export Map kemudian tinggal kita memilih format apa file yang akan kita simpan nantinya. 

Gambar Langkah untuk melakukan kegiatan Export Map sesuai kebutuhan kita

Gambar Hasil Peta yang telah jadi sesuai dengan kaidah kartografi dan kebutuhan kita

Cukup sekian sekilas langkah-langkah untuk pembuatan Peta Kelurahan menggunakan aplikasi ArcGIS 10.3 dengan data dasar Peta Citra Google Map dan Informasi dari sumber lainya, baik baseline atau pengamatan dilapangan. Semoga menginspirasi kita bersama ..


Wassalamu'alaikum

















Sabtu, 05 Maret 2016

Definisi Perencanaan Menurut Para Ahli



Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli

1)     George R. Terry (1975)
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
2)     Henry Fayol
Perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
3)     Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
4)     Drs. Ulbert Silalahi, M.A
Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalisasikan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan.
5)     Abdulrachman (1973)
Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
6)     Sondang P. Siagian (1994:108)
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
7)     Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
8)     Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
Perencanan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu: ”tujuan dan pedoman”.
9)     Melville Brance, 1980
Perencanaan adalah proses aktifitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang dapat dilakukan dan diinginkan untuk masa depan serta bagaimana mencapainya.
10) Peter Hall, 1992
Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang mengarah pada pencapaian tujuan.
11) Faludi, 1973
Perencanaan sebagai satu proses untuk menentukan tindakan yang berorientasi pada masa depan melalui serangkaian pikiran.
12) Waterson, 1965
Perencanaan merupakan usaha sadar, terorganisir dan terus menerus guna memilih alternatif untuk mencapai tujuan tertentu.
13) Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan.
14) Cuningham
Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian.
15) Garth N.Jone
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
16) Kusmiadi (1995)
Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
17) Soekartawi (2000)
Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.
18) Deacon
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
19) Goetz
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
     20)George Pickett & John J. Hanlon
          Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu  

          ditetapkan.